Jumat, 04 September 2009

Bebepa Tips Dalam Melaksanakan Ibadah Haji



Tips Bugar Saat Ibadah
•Latihan jalan sebelum berangkat (jika mampu minimal 7 km, seminggu satu kali)
•Kurangi kegiatan yang tak perlu
•Istirahat dan tidur cukup
•Makan bergizi dan teratur
•Membawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air

Tips hindari sakit Batuk
•Bawa pakaian hangat
•Gunakan penghangat leher
•Bawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
•Jangan minum dingin

Tips hindari Influenza
•Imunisasi
•Jaga kebersihan
•Istirahat cukup
•Makan buah dan sayur
•Pakai masker

Tip menahan dingin
•Siapkan pakaian hangat di tas tentengan
•Pakai baju hanoman
•Pakai krim pelembab
•Sering minum
•Banyak makan buah

Tips barang bawaan
•Alas kaki
•Kantung kain untuk menyimpan alas kali, payung, dsb
•Kantung kain untuk membawa batu kerikil saat lempar jumrah
•Semprotan air
•Kaca mata hitam pakai tali pengikat di leher
•Masker
•Handuk kecil
•"Topi Joshua"
•Tas ransel
•Peniti
•Alat tulis
•Buku
•Tustel
•Krim pelembab

Tips Membawa Barang
•Barang bawaan maksimal 35 kg
•Barang yang dipakai di perjalanan masukkan ke tas tentengan
•Jangan membawa barang-barang yang terlarang
•Ikat koper dengan rapi
•Tandai koper dengan tanda tertentu


Awas copet
Kawasan sekitar Masjidil Haram, ada tiga titik rawan yang harus diwaspadai para jamaah karena rawan kecopetan:
•Daerah sekitar pelataran masjid
•Seputaran Ka'bah dan
•Tempat Tahalul (Marwah).

Tips Saat Tawaf Qudum
Saat Tawaf qudum (selamat
datang) dilakukan tak lama setelah jamaah tiba di Makkah. Karena masih lelah setelah perjalanan, dan banyak jamaah yang belum mengenali lokasi akibatnya banyak yang tersesat, maka usahakan membuat kelompok kecil dan jangan sampai terpisah.

Tips Agar tak Tersesat
•Hafalkan lokasi pondokan
•Catat nomor telepon dan atau alamat pondokan dan dibawa saat meninggalkan pondokan
•Berangkat dengan rombongan
•Bila terpisah dari rombongan, ikut rombongan jamaah RI lainnya
•Cari petugas haji
•Bawa tanda pengenal
•Jamaah yang yang berusia lanjut (lansia) lebih baik didampingi oleh yang lebih muda.

Tips masuk masjid agar tak tersesat
•Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat
•Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
•Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
•Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika ingin pulang bersama.
•Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu.
•Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
•Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang, slayer, atau pita di jilbab.

Tips Mencium Hajar Aswad
•Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu padat
•Pastikan fisik kuat
•Jangan bawa barang berharga
•Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
•Jangan gunakan joki
•Tidak lama-lama
•Hindari menyakiti sesama jamaah

Tips Tawaf dan Sai`
•Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan catatan
•Berangkat dalam rombongan
•Makan sebelum berangkat
•Buat kelompok kecil
•Sepakati lokasi pertemuan
•Hindari waktu padat
•Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat

Tips Menyimpan Uang
•Tukarkan dengan uang pecahan
•Jangan letakkan uang di satu tempat
•Jangan buka dompet di tempat umum
•Titipkan di safety box jika banyak
•Ke masjid bawa uang secukupnya

Tips di Pondokan
•Mandi 2-3 jam sebelum waktu shalat
•Jangan naik lift sendiri
•Simpan barang di tempat aman
•Matikan peralatan listrik jika pergi
•Matikan peralatan masak jika pergi
•Kenali lokasi pondokan dari jarak jauh maupun dekat
•Buat denah pondokan

Kebugaran saat ibadah haji
•Makan makanan yang mengandung gizi seimbang, banyak serat dan tak banyak mengandung lemak.
•Istirahat yang cukup. Para calon haji, kalau sudah berada di Masjidil Haram, inginnya terus-menerus melakukan ibadah tanpa memikirkan istirahat. Hal ini bisa menyebabkan jamaah haji jatuh sakit.
•Olahraga ringan setiap pagi

Tip Shalat di Masjid Nabawi
•Gunakan pakaian hangat ketika berangkat
•Datang setelah pukul 03.00 (pk 03.00 masjid baru dibuka)
•Hindari shalat di pelataran masjid
•Ingat nomor rak sandal

Tips nyaman beribadah
•Jangan tergantung pembimbing
•Mantapkan tata cara berhaji
•Hafalkan doa-doa
•Buat kelompok kecil

Selasa, 21 April 2009

Tanya Jawab Seputar Haji

Mengganti Nama

1. Soal : Apakah hukumnya mengganti nama setelah pulang haji, seperti yang
banyak dilakukan mayoritas jama’ah haji Indonesia, di mana mereka mengganti
nama di Makkah atau Madinah, apakah ini termasuk sunnah ataukah tidak?


Jawab : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengganti nama-nama yangburuk dengan nama-nama yang bagus. Maka apabila jama’ah haji Indonesia tersebut mengganti nama mereka lantaran tersebut, bukan disebabkan usai melakukan ibadah haji atau karena berziarah ke Masjid Nabawi, maka hukumnyaboleh. Namun apabila jama’ah haji Indonesia mengganti nama mereka lantaran alasan pernah di Makkah/Madinah atau usai melakukan ibadah haji, maka hal itu termasuk perkara bid’ah, bukan sunnah. [Fatawa Lajnah Daimah 2/514-515]

Berutang untuk Haji

2. Saya ingin sekali melaksanakan ibadah haji, tetapi tabungan saya tidak cukup untuk bayar ONH. Bolehkah saya meminjam untuk menutupi kekurangannya?

Jawab :Ibadah haji diwajibkan kepada orang-orang yang mampu. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut, “…mengerjakanhai adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.” (Q.S. Ali Imran 3: 97)
Ada empat macam kemampuan yang harus dimiliki yaitu Quwwah Maaliyyah, Quwwah Jasadiyyah, Quwwah Ruuhiyyah, dan Quwwah Ilmiyyah.
Quwwah Maaliyyah artinya kekuatan harta. Ibadah haji membutuhkan dana yang relatif besar karena tanah suci Mekah relatif jauh dari negeri kita. Paling tidak, dibutuhkan sepuluh jam dengan pesawat Air Bus untuk bisa sampai ke sana. Kita butuh biaya transportasi, biaya hidup di sana, dan dana untuk keluarga yang ditunggalkan. Ini jelas membutuhkan Quwwwah Maaliyyah atau kekuatan harta.
Quwwah Jasadiyyah artinya kekuatan jasad. Ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik, karena hampir seluruh pelaksanaannya melibatkan kekuatan fisik, misalnya tawaf, yaitu berjalan mengitari Kabah sanbil berdoa, Sa’i yakni berjalan antara bukit Shafa dan Marwah, Jumroh yakni melempar jamarat. Semuanya melibatkan kekuatan fisik. Itu sebabnya haji membutuhkan Quwwah Jasadiyyah.
Quwwah Ruuhiyyah artinya kekuatan mental atau rohani. Banyak orang yang secara harta dan fisik sudah kuat atau mampu, tapi kalau mentalnya belum siap? Di sinilah dibutuhkankekuatan mental alias Quwwah Ruhiyyah.
Quwwah Ilmiyyah artinya kekuatan ilmu. Haji perlu bekal ilmu yang memadai terutama masalah manasik atau pelaksanaan haji yang benar. Betapa banyak umat Islam yang melaksanakan haji namun tidak dibarengi dengan pemahaman yang benar tentang tata cara haji, sehingga banyak melakukan kekeliruan. Sayang apabila kita sudah mengeluarkan harta yang banyak, meninggalkan anak-anak, tapi ternyata hajinya banyak yang keliru. Di sinilah pentinyanya Quwwah Ilmiyyah alias kekuatan ilmu dan pemahaman.
Adapun yang Anda tanyakan adalah masalah Quwwah Maaliyyah atau kekuatan harta. Bolehkah kita berhaji dengan cara berutang? Secara prinsip, berutang untuk haji tidak dilarang, selama kita yakin bisa membayar utang itu seandainya terjadi apa-apa saat melaksanakan ibadah haji. Misalnya sampai kita meninggal di tanah suci, kita yakin utang-utang itu bisa dilunasi dan tidak membebani keluarga yang ditinggal.
Tapi, jika Anda tidak yakin akan ada yang membayarkan utang Anda, sekiranya Anda meninggal di sana, atau utang tersebut bisa menjadi beban keluarga yang ditinggalkan, berutang seperti ini tidaklah dibenarkan. Lebih baik Anda menangguhkan pelaksanaan haji sampai benar-benar mampu. Semoga Allah memberikan rezeki yang halal dan luas kepada Anda, sehingga bisa segera melaksanakan ibadah haji tanpa berutang.

Amin. Wallahu A’lam.

HAJI MABRUR


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘ahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur
dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga”
[HR Bukhari : 1683, Muslim : 1349]

Haji Mabrur memiliki beberapa kriteria.

Pertama : Ikhlas. Seorang hanya mengharap pahala Allah, bukan untuk pamer,
kebanggaan, atau agar dipanggil “pak haji” atau “bu haji” oleh masyarakat.

“Artinya : Mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan
penuh keikhlasan” [Al-Bayyinnah : 5]

Kedua : Ittiba’ kepda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berhaji sesuai
dengan tata cara haji yang dipraktekkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan menjauhi pekara-perkara bid’ah dalam haji. Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Contohlah cara manasik hajiku” [HR Muslim : 1297]

Ketiga : Harta untuk berangkat haji adalah harta yang halal. Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang
baik” [HR Muslim : 1015]

Keempat : Menjauhi segala kemaksiatan, kebid’ahan dan penyimpangan

“Artinya : Barangsiapa menetapkan niatnya untuk haji di bulan itu maka tidak
boleh rafats (berkata-kata tidak senonoh), berbuat fasik, dan
berbantah-bantahan pada masa haji..”[Al-Baqarah : 197]

Kelima : Berakhlak baik antar sesama, tawadhu’ dalam bergaul, dan suka
membantu kebutuhan saudara lainnya.

Alangkah bagusnya ucapan Ibnul Abdil Barr rahimahullah dalam At-Tamhid
(22/39) : “Adapun haji mabrur, yaitu haji yang tiada riya dan sum’ah di
dalamnya, tiada kefasikan, dan dari harta yang halal” [Latho’iful Ma’arif
Ibnu Rajab hal. 410-419, Masa’il Yaktsuru Su’al Anha Abdullah bin Sholih
Al-Fauzan : 12-13]

Rabu, 04 Maret 2009

TEMPAT BERSEJARAH


Masjidil Haram

Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu sholat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M.

Dari masa-ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram.Pembangunan besar-besaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :"Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah".

(Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim).Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah.

Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari.

Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya.

SYARAT BERIHRAM


Syarat Berihram :

  1. Tidak boleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai kulit terlupas atau mengeluarkan darah.
  2. Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun.
  3. Tidak boleh bertengkar
  4. tidak boleh bermesraan.
  5. Tidak boleh berhubungan suami istri.
  6. Tidak boleh berkata yang tidak baik, berkata porno.
  7. Tidak boleh menikah atau menikahkan.
  8. Tidak boleh berburu atau membantu berburu.
  9. Tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk.
  10. Tidak boleh ber make-up.
  11. Pria tidak boleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki.
  12. Wanita tidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup telapak tangan.

PERSIAPAN MENUNAIKAN IBADAH HAJI


Persiapan Menunaikan Haji

q Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.

q Mempersiapkan mental utk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan ketangguhan, keikhlasan dan ketawakkalan atau kepasrahan kepada Allah SWT.

q Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarga yang ditinggalkan.

q Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.

q Melaksanakan janji yang pernah dinyatakan.

q Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga.

q Memohon do'a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)

q Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, khususnya manasik haji.

q Menjaga kesehatan dan mempersiapkan obat-obatan pribadi selama dalam perjalanan haji.

q Mempersiapkan beberapa perlengkapan yang dianggap perlu, diantaranya

Perlengkapan Pria:

  1. Baju sehari-hari secukupnya.
  2. Kain Ihram 1 atau 2 stel
  3. Ikat pinggang
  4. Keperluan mandi
  5. Kain sarung, 2 buah

Perlengkapan Wanita

  1. Mukena atas saja, minimal 2 buah
  2. Tunuk putih atau rok putih untuk Ihram 2 buah
  3. Baju sehari-hari secukupnya.
  4. Tudung atau mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah
  5. Kaos kaki sekitar 6 pasang

Perlengkapan untuk wanita dan pria

  1. Mantel untuk tidur (bagi yang tidak kuat AC).
  2. Selimut tipis.
  3. Sandal jepit 2 pasang
  4. Tudung atau mukena pendek sehari-hari 2 buah
  5. Kaos kaki sekitar 6 pasang
  6. Sepatu sandal atau sepatu tutup yang tidak mudah lepas
  7. Obat-batan probadi
  8. Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah
  9. Gunting kecinl untuk tahalul
  10. Payung
  11. Senter
  12. Biaya untuk dam, kurban dsb

Jumat, 27 Februari 2009

RUKUN HAJI


Rukun Haji


Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah

Ihram Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat
Wukuf di Arafah Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah
Tawaf Ifadah Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah
Sa'i Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah
Tahallul Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i
Tertib Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal